Kediri??

Nggak bayak orang yang tahu Kediri itu di mana. Kecuali bagi penggemar sepak bola khususnya persepakbolaan Indonesia. Kenapa? Karena ada salah satu klub yang membawa nama Kediri. Persik. Ya, Persik. Kali ini aku bukan mau bahas tentang Persik, tapi aku mau bahas tentang Kota Kediri, one of my home town.

Aku jadi inget sesuatu. Suatu hari, kira-kira jam 11 siang 2-3 tahun yang lalu, aku nonton MTV Ampuh di salah satu stasiun televisi swasta. Yang bawa acara VJ D. Nah, setelah beberapa tangga lagu, ternyata ada segmen telepon-menelepon. Jadi :

VJ D : Nah,kayaknya udah ada yang nelepon. Halo?

Kediriwati : Halooohh!! (Gaul tapi medhok) Hikikikikikikkkk...!! (mengakak dan mengikik dengan gk jelas)

VJ D : (senyam senyum) dari siapa?

Kediriwati : Dari Kediriwati. (ckikikan lagi. Setelah aku perhatikan ternyata dibelakang si penelpon ada temen2nya yang juga ckikikan)

VJ D : (senyumya tambah lebar) Kediriwati di mana?

Kediriwati : Di Kediri (dan... ckikikan lagi. Aku nggak tau apa yag diketawain, padahal si VJ lagi gak nglucu.)

VJ D : Oooo, Kediri. Di Kediri ternyata UDAH ADA TELEPON ya? Hahaha (GUBRAKKK!!)

Kediriwati : (asoy-asoy aja dan tetap ketawa ketiwi)

dan selanjutnya....

Yah, begitulah nasib kota yang tidak begitu populer. Temen kakakku juga pernah nganggep Kediri itu isinya sawah-sawah doang. Sebegitu desakahnya kotaku tercinta ini? Fiuhhhh... Maka dari itu, sebagai penduduk yang budiman, aku harus memperkenalkan Kediri.

Oke. (Jeng jeng jeng..) Saya perkenalkannnnnn, KEDIRIIII!!!


(peta jawa timur)

Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang memiliki luas wilayah 63,40 Km2. Di tengah2 kota terdapat sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 Km. Kota kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang. Kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota inilah, pabrik rokok kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang. Selain rokok, Kediri juga terkenal dengan Tahunya.


(ini gapura Kota Kediri dari arah rumahku. maklum,orang kabupaten.hehe)

Menurut sejarah, pada mulanya Kediri termasuk dalam Kerajaan Mataram (ada di pelajaran sejarah kan..). Pada periode Mataram Jawa Timur, Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua agar tidak terjadi perebutan kekuasaan. Kedua kerajaan itu adalah Panjalu dan Jenggala. Panjalulah cikal bakal Kota Kediri.

Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 pernah dilewati oleh Panglima Besar Jendral Sudirman. Maka dari itu pada bulan tertentu (aku lupa, hehe..) diadakan napak tilas jalur gerilya Pak Dirman dari Kediri ke Bajulan-daerah Gunung Wilis. Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era pemberontakan G-30 S, di mana banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Segini dulu ya. Dilanjutkan di post berikutnya.

Kenapa Nangis Bikin Mata Bengkak???

Suatu hari di kelas...

Nono : Pagi, Ni!
Nini : Gagi... (lagi ingusan)
Nono : He?? Kok kamu jadi gagu sih??
Nini : Agh, enggagh... hiks.. srooottt.. (buang ingus)
Nono : Kok mata kamu bengkak?? Jadi kayak kodok bangkong..
Nini : sroooooootttt..
Nono : Kamu habis nagis ya??
Nini : srooooottt...
Nono : Kenapa??
Nini : ....
Nono : Siapa yang bikin kamu nangis???
Nini : ....
Nono : Kamu diapain sama dia???
Nini : ....
Nono : Kamu baik-baik aja kan???
Nini : ....
Nono : Kok kamu diem aja sih???

Akhirnya, Nono dibuang Nini ke rawa2 belakang sekolah dan Nono tidak pernah kembali...

Dari ilustrasi di atas, jelas bahwa Nini baru aja nangis. Kita tahu itu dari kalimat Nono :

Kok mata kamu bengkak?? Jadi kayak kodok bangkong. Kamu habis nagis ya??

Kita akan hampir selalu berkata seperti itu kalo melihat teman kita yang matanya bengkak, berair, dan ingusan. Kenapa kita tidak bertanya misalnya seperti:

Kamu siluman kodok ya? atau Kamu kena rabies ya? atau Kamu habis nonton konser dangdut ya? looo??

Tapi bukan itu yang mau aku bahas. Yang mau aku bahas adalah kemanakah Nono? Bukan.. Kenapa mata kita bengkak setelah menangis?



Ada dua alasan...

1. Ketika kita menangis, cairan dari air mata terserap kembali ke dalam jaringan di sekitar mata kita. Peristiwa ini sering disebut osmosis. Hal ini terjadi pada tingkat yang lebih besar jika menangis karena sesuatu yang emosional. Air mata yang disebabkan sesuatu yang emosional lebih banyak mengandung garam (kalo kamu masak trus ada yang bilang kurang asin, suruh aja dia makan sambil nangis... :p) daripada airmata biasanya. Garam alami yang terdapat dalam cairan tersebut pada dasarnya "menarik" air tambahan ke dalam jaringan di sekitar mata.

2. Adrenalin kita akan meningkat ketika kita mengalami sesuatu emosi yang kuat seperti menangis atau marah atau apapun yang membuat kita menangis. Adrenalin itu sendiri menyebabkan darah naik ke permukaan kulit-naiknya darah itu menyebabkan pembengkakkan. Itulah sebabnya mengapa ketika marah kita terasa panas dan memerah ketika bingung atau malu. Semua otot, termasuk otot mata mengisi dengan darah ekstra. Halini membuat mata tampak bengkak.

Untuk mengembalikan seperti semula, kita bisa mengompres mata dengan sesuatu yang dingin. Atau dicopot dulu aja kalau mau dan mau nerima resikonya... LOL.

Sekian dulu. Semoga menambah wawasan ya..

Sumber : Google.com

Trus nasibnya Nono gimana? 'Au 'ah elaph.. Lho? gokgh gadhi ghaghu??

The Arabian Taxi Story

Ini adalah kisah hidup seorang pengemudi taksi di Surabaya...

Jadi ceritanya hari Selasa 6 Juli kemaren, kakak diterima di salah satu perusahaan BUMN. Trus hari Kamisnya diharuskan menghadiri briefing di Surabaya. Sebenernya kakak mau berangkat sendiri, tapi naluri ke-MAMAMIA-an ibuku n ke-ADIKMIA-anku muncul. Alhasil hari Rabu aku n ibu nganterin kakak ke Surabaya. Berangkat jam stengah 2 nyampe jam stengah 5. Karena keluargaku bukan termasuk orang2 yang sedikit makan, tapi sedikit-sedikit makan, maka beloklah kami ke sebuah rumah makan di area Terminal Bungurasih.

Abis makan, kami (belum) kenyang. Hhe... Takut kemaleman, kami cepet2 nyari taksi. Ibu milih taksi "Burung Biru". Ibu n kakak duduk di belakang. Aku duduk di samping Pak Taksi yang sedang bekerja. Mengendarai taksi supaya baik jalannya. Ngeeng... brum brum brum brum... hehehe.. pasti semuanya tau kalo di depan biasanya ada tanda pengenal dan aku selalu membaca itu. Pas aku lihat fotonya, pengemudinya berwajah arab lengkap dengan kumis dan jenggot yang menyatu. Namanya Amir (samaran). Dan hal pertama yang terlintas adalah, maaf, :

kok orang arab jadi pengemudi taksi ya??

Kenapa terlintas seperti itu? Karena aku baru pertama liat orang arab jadi pengemudi taksi. Mungkin beda lagi kalo lagi di Timur Tengah. Hmmm...

Seperti biasa, terjadilah obrolan2 awal antara pengemudi dan penumpang. Kesan pertama, orangnya baik dan supel. Obral obrol obral obrol obral obrol, ternyata Pak Amir orang Pandeglang. Ayah orang Indonesia dan ibu orang Turki. Kalo liat foto seperti umur 35 tahun, tapi sebenernya masih 28 tahun. Di Surabaya baru dua tahun. Sebelumnya ia pengemudi taksi yang sama di Jakarta. Walaupun nggak lulus kuliah, pak Amir pernah kerja di kedutaan arab, tapi karena anak cewek atasannya genit jadi pak Amir milih resign. Anaknya empat orang. Yang pertama 8 tahun n yang kedua, ketiga, keempat baru 2 tahun. Kembar tiga gitu deh. Sayangnya sang istri meninggal saat melahirkan si kembar tiga.

Dia cerita kalo dulu pernikahannya nggak disetujui orangtuanya. Dia nggak bilang kenapa nggak disetujui. Tapi mungkin karena dia nggak nikah sama orang arab. Sepengetahuanku, orang arab itu harus nikah sama arab juga. Tapi itu tergantung keluarganya juga sih. Ada kok yang nikah sama selain arab asoy-asoy aja. Oke. Istri pak Amir itu yatim piatu asal Bandung. Mereka berdua nikahnya di yayasan yatim piatunya si istri. Waktu itu pak Amir umur 18 tahun n bu Amir masih 16 tahun. Wow..

Pak Amir juga nyeritain kronologi kepergian Bu Amir. Setelah berhasil mengeluarkan tuyul-tuyul (Pak Amir nyebut anaknya tuyul, hhe..) dari perut, Bu Amir dibawa ke kamar inap biasa. Pagi-pagi Bu Amir minta ditemenin nengok anak2nya. Pas lagi nengok, Bu Amir bilang ke Pak Amir kalo dia pengen nama anaknya yang cewek (yang dua cewek yang satu cowok) pake namanya, tapi pak Amir nolak, alasannya nanti kalo manggil bu Amir yang dateng malah bu Amir Jr. Selepas sholat Ashar, pak Amir balik ke kamar inap bu Amir. Dia kaget banget, soalnya bu Amir nggak ada di TKP. Setelah tanya ke suster, ternyata bu Amir dipindahkan ke ICU karena pendarahan hebat. Dan jam 3 pagi akhirnya bu Amir mengembuskan nafas terakhirnya.

Pak Amir sempet bingung banget gimana cara membesarkan keempat anaknya yang masih kecil2. Kepala "Burung Biru" sempet mau adopsi salah satu dari tiga anak kembarnya, tapi pak Amir nggak mau. Berkat nasihat salah seorang ustad, pak Amir kembali kuat dan betekad membesarkan keempat anaknya. ibu tanya : kenapa nggak nikah lagi aja? Dia jawab : Nggak, soalnya dia sudah bernadzar di depan jasad bu Amir nggak akan nikah sampai anak2nya beranjak dewasa. Hmmm... Oh iya, salah satu anaknya dinamain pake nama bu Amir.

Setelah timbang sana timbang sini, pak Amir minta di mutasi ke Surabaya. dia bilang pokoknya harus pergi dari Jakarta. Karena bagian yang mindah2in pegawai itu temenya alhasil pas usia si kembar tiga 20 hari berangkatlah pak Amir dan keempat anaknya ke Surabaya. ibu tanya lagi : gimana caranya bawa empat anak sendirian? Dia jawab : gampang, satu digendong, dua di kereta bayi, dan yang gede di gandeng temen pak Amir.

Lagi-lagi ibu tanya : di Surabaya tinggal di mana? Trus kalo kerja yang jaga anak siapa?? Dia jawab : Rumahnyadi daerah Surabaya Utara. Ada tetangganya yang jaga. Tetangganya itu udah 50 tahun nggak punya anak, jadi dengan senang hati jagain tuyul2. Kalo malem baru balik ke bapaknya. Jam 4 pagi pak Amir berangkat kerja, jam stengah 6 pulang, nganterin si sulung sekolah, trus belanja. di rumah masak, bikin susu masukin kulkas, pak Amir kerja lagi sampe sore atau malem, sementara itu anak2 dititipin ke tetangga. Yang lucu, kalo pak Amir udah pulang, anak ceweknya yang baru dua tahun itu bantuin ngelepasin kaos kaki pak Amir. :) Pak Amir sempet nunjukin kami foto alm. bu Amir n anak2nya. Produknya oke punya! hahaha... Bu Amir, walaupun bukan arab tapi kayak arab. Cantik.

Sampai sekarang orang tua pak Amir masih marah. Tapi kalau hari raya, pak Amir menyempatkan diri untuk menelpon n ngucapin selamat hari raya. Dia bilang kalo aja dia nggak nikah sama bu Amir mungkin dia nggak akan jadi pengemudi taksi. Mungkin dia lagi pake jas lengkap sama dasi, mungkin dia punya rumah mewah, mungkin dia lagi di Turki ketawa-ketiwi sama anak-istri sambil nari-nari muter-muter ala Ahmad Dhani. ( aku bilang gini karena kayaknya orang tua pak Amir itu pedagang di Turki. Abinya masih sering bolak-balik Turki-Jakarta-Pandeglang). Dan saat itu anak sulungnya udah tiga hari sakit panas.

Jam stengah 6, aku, kakak, n ibu dianterin ke sebuah hotel di daerah Pregolan Bunder...

Aku kira cerita kayak gini cuma ada di sinetron, ternyata di kehidupan nyata juga ada. Yah, namanya manusia, pasti ada cobaannya masing-masing dan kita harus kuat untuk menjalaninya. Di ujung cobaan itu kita pasti menemukan sesuat yang indah....

Peresmian...

Assalamualaikum!

Alhamdulillah, setelah bertapa di pucuk segunung pakaian yang belom disetrika dan dengan penuh linangan air liur.. eh, air mata, akhirrrrrrrrrrrnya aku berhasil membuat blog.... walaupun aku orang yang tergolong katrok tapi aku nggak mau kalah sama yang lain...

Rencananya blog ini akan berisi tulisan2 seputar hari2 yang aku lewati dan hal2 yang aku sukai...

Dengan pelemparan panci, kuali, sendok, pisau daging, dan tudung saji, blog ini aku resmikan... plok..plok..lok..

Semoga bisa memberi informasi dan menambah wawasan kita semua... amin... ^^