Tampilkan postingan dengan label Book and Me. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Book and Me. Tampilkan semua postingan

Menyelami Negeri Debu



Kira-kira apa sih yang mungkin terlintas di pikiran kalian kalo membaca atau mendengar kata "Afghanistan". Perang. Gersang. Panas. Bom. Ranjau. Penyanyi #lah. Mungkin gitu kali ya. Bagi kita yang nggak tau, ya gitu lah keadaanya. Tapi setelah aku baca buku satu ini nih, judulnya "Selimut Debu" coretannya Agustinus Wibowo, kebanyakan emang bener. LOH,,

Biar lebih enak kita bahas dari fisiknya dulu ye. Jadi buku ini tebelnya 461 halaman. Gedenya sih sama kayak buku-buku lainnya. Buku ini tergolong baru soalnya cetakan pertamanya 2010. Harganya sekitar 75rb-an. Genre yang diusung sama kayak "99 Cahaya di Langit Eropa" nya tante Hanum Rais, semacam jalan-jalan trus nyeritain keadaan sekitar. *genrenya apaan ya --a* Bagi yang doyan sama buku tebel nan lezat macam ni buku mungkin Selimut Debu bisa dijadiin salah satu menu makan kalian. Hahaha..

Kalo kalian tau buku "Garis Batas" karyanya om Agustinus Wibowo juga, ya ini masih semacam itu. Tapi buku ini lebih terfokus ke negeri yang berselimut Khaak (debu), Afghanistan. Gimana kehidupan orang-orang di sana dari sisi tradisinya, wataknya, etnis2nya. Dua sisi kehidupan di ibukota, Kabul. Gedung mewah berpadu dengan rumah-rumah lempung disekelilingnya. Wanita yang jadi "barang" langka di luar rumah. Pemandangan alam yang "wow" tapi kehidupan masyarakat yang "wew". Tradisi yang mencengangkan sampe-sampe aku kadang melongo sendiri saking kagetnya...

Ada hal yang bikin aku bilang "oh ya??". Kita tau kalo sekilas Afghanistan itu identik dengan Islam. Dari awal udah Islam. Tapi ternyata nggak. Afghanistan justru menjdi salah satu tempat ziarah umat Buddha. Ada satu patung Buddha raksasa di kota Bamiyan, Afghanistan Selatan (kalo gak salah). Tapi sayangnya patung itu udah dihancurkan pada awal tahun 2000an oleh orang-orang Islam fanatik bin garis keras. Walaupun saya orang Islam, tapi saya menolak tentang penghancuran patung itu.



Itu bahasa arab mungkin artinya "sebelum" dan "sesudah" --v

Di dalem buku ini ada foto-foto nya juga, jadi kita bisa baca sambil bayangin. Sama om Agustinus kita diajak menyelami negeri debu satu ini dengan tulisan dan foto. Baca buku ini jdi gak garing. Walaupun gak ada kisah cinta dua manusia berbeda jenis ala-ala AAC atau AADC, tapi tetep seru bin asik kok. Nambah wawasan. Jadi kita gak sekedar tau suatu negara dari luarnya aja berdasarkan pemberitaan di TV...

Selamat menikmati deh!!

Aku "Jalan-Jalan" ke Eropa!!


Awal bulan puasa ini aku ngerasa ada yang kurang, gak tau apa. Kurang banyak sahurnya? Bukan. Kurang bergairah aja. Tuzki Bunny Emoticon Kayaknya butuh refreshing nih, yaudah daripada di rumah ngebo, ngiler, ngeguling-guling keliling perumahan *apaan* mendingan ke Gramed ngapelin buku-buku di sana, mana tau ada yang jodoh. Oke, meluncur... suurrrrr...

Nah, cobaan paling berat kalo ada di Gramed adalah nafsu gak bisa ditahan. Eit, bukan nafsu apa-apa. Nafsu mau borong buku, bawaannya mupeng kalo liat buku-buku yang tergeletak dengan anggun dan seakan-akan memanggil dengan mesra minta dibeli. Alhasil mondar-mandir deh. "Pengen buku ini, tapi yang itu bagus. Nah lo, yang di sono juga keren. Komik juga boleh, tapi komik apa ya enaknya..." Pertarungan sengit pada lubuk hati terjeru berkecamuk riang *loh*. Tuzki Bunny Emoticon 3 kali puasa, 3 kali lebaran, 2 buku berhasil di"lamar". Tunnel sama 99 Cahaya di Langit Eropa.

Kalo Tunnel mungkin udah pada tau kan. Tapi yang satu lagi ini, luar biasa banget. 99 Cahaya di Langit Eropa termasuk buku baru, cetakan pertama aja tahun 2011. Pengarangnya yaitu putri dari pak Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais. Hanum, nama panggilannya, juga dibantu sama suaminya, Rangga Almahendra.


Ini penulisnya

Buku nonfiksi ini bercerita tentang, bisa dibilang, "ziarah" jejak-jejak Islam di Eropa. Cerita penelusuran Hanum mengenai Islam di Austria, Spanyol, Prancis, dan Turki. Mungkin bagi kita jejak Islam di Turki dengan Ottoman & Spanyol dengan Andalusia udah jelas, paling nggak sedikit tau. Tapi gimana bisa jejak Islam bisa ada di Austria & Prancis. Nah itu yang bikin aku tertarik. Makin baca, makin penasaran. Apalagi aku termasuk orang yang suka sejarah. Oiya, tebelnya 412 halaman. Pasti kaget trus bilang, "Waduhh, tebel amaaaat!! Ampun DJ!!".Tuzki Bunny Emoticon Baca dulu, baru komentar. Aku aja malah ngerasa kurang, kalo bisa lebih tebel lagi. Mbak Hanum, jalan-jalan lagi dong, biar bisa cerita lagi. Hahaha. Selain tema cerita yang oke punya, bahasa yang dipake gak berbelit-belit, penggambaran latar bikin kita seolah-olah ada di sana. Beberapa kali, aku baca sambil searching di inet. Pengen tau bentuk bangunannya. Jadi brasa jalan-jalan ke Eropa. Hahaha..Tuzki Bunny Emoticon

Banyak banget pengetahuan baru yang aku dapet dan bikin aku bilang "Hah?? Beneran?? Seriusss??". Contohnya aja rahasia dibalik tata kota di Prancis. Bangunan dan patung yang dibangun oleh Napoleon, kaisar Prancis, sepulangnya dari Mesir. Ternyata sedikit terpengaruh sama Islam. Ada lagi, kisah dibalik roti yang terkenal di Eropa, croissant. Roti itu dibuat oleh orang-orang Austria untuk merayakan kemenangan mereka atas Turki pada sebuah perang. Coba deh bandingin bentuk croissant sama bendera Turki. See?? Tuzki Bunny Emoticon



Haduuuh, sebenernya pengen cerita banyak tentang rahasia2 yang baru aku tau tentang hubungan antara Eropa dan Islam. Tapi gak mungkin kan aku ceritain semua di sini. Abis baca buku ini rasanya tuh bangga banget jadi orang Islam. Jadi makin cinta Islam. Tuzki Bunny Emoticon Hmm.. Untuk kayaknya dari tadi aku ceritain keunggulannya terus yah. Kekurangannya apa ya. Wah, gak tau nih. Kayaknya gak ada deh... hehehe.. Mungkin kalian berpikiran aku (sangat) lebe, tapi emang lo! Kalo gak percaya baca aja! :D

Buku ini recommended banget dah! Empat jempol buat penulisnya! Tuzki Bunny Emoticon

Oiya, harganya 69.000 tapi gak rugi kok kalo beli...! OKE!??


#OnedayimustgotoEurope!